Oleh : Ust. Agus Hendra
Selama Ramadhan Pejuang Subuh Masjid Raya Pondok Indah (PS-MRPI) menggelar kajian online spesial Ramadhan pada Rabu (06/05/2020) yang disampaikan oleh Ust. Agus Hendra dengan tema “Berkah Bulannya, Berkah Bacaanya”. Berikut inti sarinya.
Alhamdulillah, Allah Swt masih memberikan kenikmatan kesempatan untuk menuntut ilmu di kajian online spesial Ramadhan ini.
Ilmu itu banyak, tapi umur kita pendek, tugas kita banyak. Maka pelajari agamamu yang akan menyelamatkan dirimu.
Ramadhan bulan mubarok yaitu bulan keberkahan. Al-Quran juga disebut mubarok, yaitu keberkahan juga.
Jika pandemi berakhir akan banyak alumni game online, dagang online, ada juga alumni yang khatam baca Qur’an, ada juga alumni yang lainnya. Mudah-mudahanan kita menjadi alumni yang sukses menjalankan Ramadhan.
Dalam sebuah hadis disebutkan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Berkah itu ziyadatul khair (bertambahnya kebaikkan) apalagi di bulan ramadhan. Pada bulan ini kita berpuasa, di tutup pintu neraka, di buka pintu-pintu surga dan dibelenggu setan-setan. Jika ada yang maksiat di bulan Ramadhan, salah satu tafsirnya adalah jiwa manusia yang jelek. Setan dibelenggu adalah setan pembesarnya, jenderal-jenderalnya, panglima-panglimanya, bukan setan yang dibawahnya. Hanya Allah yang tahu tafsir yang tepat.
Di bulan Ramadhan ada bulan yang lebih baik dari pada 1000 bulan.
Diantara keberkahan bulan Ramadhan yaitu :
Berapa banyak orang yang berpuasa bulan ini, namun tidak tercapai karena meninggal karena covid-19, hingga berada dalam kegelapan kubur. Saya isi tausiah pakai zoom dengan pasien Covid. Semua pasien di invited. Namun ada pasien yang meninggal juga bergabung, ternyata kerabat memberi tahukan bahwa dia sudah meninggal. Ini keempatan kita masuk ke dalam Ramadhan dengan syukur kepada Allah Swt. Andai ajal begitu dekat, kita tahu akan kematian kita, niscaya manusia tidak akan suka. Makanya taubat jangan di tunda-tunda.
Asy-Syaikh Saidi pernah berkata “Jika memohon kepada Allah, maka berkahi aku di bulan Ramadhan. Yang utama bukan berjumpa dengan Ramadhan, tapi meminta berkah di dalamnya,” Ramdhan sampai padanua, dia malah gak baca Al-Quran, dia gak taraweh, dia gak sedekah.
Al-Quran adalah keberkahn, banyak kebaikknya, siapa yang mempelajarinya, mengamalkannya, maka akan mendapat kebaikkan di dunia dan di akhirat. Orang yang membaca Al-Quran tidak akan pikun.
Syaikh Asy-Syanqithi meninggal ketika baca quran, tadabur qur’an. Begitu banyak keberkahan jika ia menyibukkan diri dengan Al-Quran akan mendapat kebaikkan.
Seorang salaf berkata setiap kali bertambah bagian dari Al-Quran semakin bertambah pula keberkahan pada waktuku sampai bagianku ke sepuluh juz.
Orang yang membaca banyak Al-Quran menjad mudah mendengar hadis dan menulisnya dalam jumlah banyak. Bila tidak membaca Al-Quran maka tidak dimudahkan bagiku. Setiap dia baca Quran akan mudah karena begitu banyak kebaikkan dan keberkahan.
Keberkahan bukan saja pada orangnya tapi juga keberkahan pada rumahnya. Cara merukiyah rumah gampang baca aja Al-Quran. Setan lari dibacakan surat Al-Baqarah. Rumah akan menjadi lapang bagi penghuninya, dihadiri malaikat, dijauhi setan dan banyak kebaikkan jika dibacakan Al-Quran. Walaupu rumah sempit tapi dibacakan Al-Quran akan banyak keberkahannya.
Dalam riwayat, malaikat melihat rumah-rumah yang didalamua dibaca Quran. Sebagaimana melihat bintang-bintang. Banyak baca Qur’an dirumah mu, hiasalah rumahmu dengan Al-Quran. Tidak hanya waktu, orang tapi juga rumah menjadi berkah. Rumah akan menjadi sempit jika tidak dibacakan Al-Quran, malaikat menjauh, menjadi persinggahn setan.
Jika ada orang susah dinasehatin, maka baca quran aja. Jika ada istri, suami susah di nasehatin, baca quran aja supaya hatinya terketuk.
.Dalam surat As-syura ayat 52 yang artinya “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus,”
Dalam tafsirnya Al-Quran disebut sebagai ruh di tafsirkan oleh Abduraham assa’di Allah menyebutkan ruh adalah Al-Quran. Seseorang yang membaca membaca Al-Quran tubuh, hati dan jiwanya akan hidup.
Surat Al-Isra ayat 82 Allah berfirman “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” Al-Quran sebagai obat untuk penyakit fisik dan jiwa. Penyakit hati itu keraguan, kemunafikan, sakit jasmani di rukiyah dengan membaca al-fatihah sembuh sebagimana di zaman nabi. Keberkahan al Quran menjadi obat peyakit hati dan penyakit fisik. Apalagi di tengah wabah corona ini.
Coba kita pelajari kisah para ulama di bulan ramadhan yang mengkhatamkan berkali-kali hingga puluhan. Imam Ibnu Jauzi berkata bayangkan besarnya pahalanya maka akan ringan untuk beramal. Ibnu Taimiyah menulis dan mengkhatamkan Al-Quran hingga 80x hingga akhir hayatnya meninggal di penjara.Makin banyak kita baca quran, makin kita mendapat kemudahan.